You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Sangkanayu
Desa Sangkanayu

Kec. Mrebet, Kab. Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah

Sukardi, Pengrajin Wayang Kertas dan Kulit dari Desa Sangkanayu Purbalingga

03 Oktober 2023 Dibaca 51 Kali
Sukardi, Pengrajin Wayang Kertas dan Kulit dari Desa Sangkanayu Purbalingga

Purbalingga - Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan seni tradisional. Salah satu seni tradisional yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia adalah seni wayang.

Wayang merupakan seni pertunjukan boneka yang biasanya digunakan untuk menceritakan cerita-cerita epik dan mitos. Salah satu pengerajin wayang yang menonjol berasal dari Desa Sangkanayu, Kecamatan Mrebet, yang telah berdedikasi untuk melestarikan seni wayang tradisional Indonesia. Nama pengerajin hebat ini adalah Sukardi.

Kardi, sapaan akrabnya, menceritakan, mulai tertarik dengan dunia pewayangan saat dirinya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Saat Klas 4 di SD Negeri 1 Sangkanayu, Kardi melihat pedagang menjajakan permen bergambar tokoh pewayangan di halaman sekolahnya.

Kardi kecil mempunyai keinginan untuk membeli permen, karena tertarik dengan gambar tokoh wayang yang menempel pada gagang permen itu. Namun, dia tak punya uang saku yang cukup untuk membelinya.

Tak patah arang, Kardi diusia belia mencoba membuat wayang dari kertas sampul bukunya yang sudah tidak terpakai.

“Dulu ingin punya wayang, tapi tidak punya uang. Anak kecil kan kalau suka, harus, inginnya terus beli. Karena tak punya uang, ya sudah coba bikin sendiri saja,” tutur Pria kelahiran 6 Februari 1989.

Kala itu, Kardi hanya bisa membayangkan tokoh-tokoh pewayangan. Tak ingin salah dalam menggambar tokoh pewayangan. Dia selalu mencermati tokoh-tokoh pewayangan saat ada pagelaran wayang kulit.

Berawal dari situ, Kardi menumpahkan keinginannya membuat wayang dari bahan kertas-kertas bekas yang agak tebal, seperti kalender bekas, kertas karton, dus.

Potongan kertas dibentuk mengikuti tokoh pewayangan. Goresan warna menancap tajam mengikuti pola yang telah dibuatnya.

“Berhasil dan bagus. Senang sekali waktu itu, bisa membuat wayang dari kertas,” kenang Kardi.

Setamat SD, Kardi tidak meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dia memilih menekuni seni membuat wayang.

Seiring berjalannya waktu, selain tetap menekuni pembuatan wayang kertas, Kardi mencoba meningkatkan kemampuan untuk membuat wayang kulit.

 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image